Walikota Minta Bank Jatim Bantu Toko Kelontong Kembangkan Fintech

0
64
Audiensi Walikota dengan Pgs Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha dan startup binaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, di rumah dinas, Jalan Sedap Malam Surabaya Senin (17/2/2020)

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pertemuan dengan Bank Jatim, guna membahas kerjasama terkait pengembangan toko klontong terhadap pelayanan berbasis digital dan Financial Technology (Fintech) kepada masyakat, yakni e-delivery dan e-payment.

“Pengembangan toko klontong berbasis pelayanan digital ini sudah harus dilakukan, mengingat toko klontong harus bisa bersaing seiring berkembangnya kemajuan teknologi, terang Risma saat audiensi dengan Pgs Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha dan startup binaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, di rumah dinas, Jalan Sedap Malam Surabaya Senin (17/2/2020).

Menyadari hal inilah, Risma langsung mempertemukan pihak Bank Jatim dengan start up Koridor Co-working space yang akan merealisasikan konsep tersebut.

“Sebetulnya saya bisa saja menggandeng aplikasi atau bank lain. Tetapi kenapa saya memilih Bank Jatim agar perputaran uang berputar di Surabaya atau Jawa Timur. Jika tidak begitu, maka sekian persen itu akan lari keluar,” tambahnya.

Risma juga menjelaskan, saat ini perputaran uang yang terjadi di toko klontong berjalan cukup pesat. Menurutnya, jenis usaha kebutuhan dasar semacam ini akan berjalan cepat.

“Contohnya, saya pernah memberikan modal senilai Rp 10 juta dengan uang pribadi di salah satu pengelola toko klontong di Surabaya. Alhasil setelah tiga bulan, perputaran uang menjadi Rp 90 juta. Dan sekarang sudah jadi kayak mini market. Kalau ini berhasil maka akan melebihi apapun,” terang Risma.

Meskipun persaingan agak berat, namun Risma optimis bahwa program ini akan menjadi sesuatu yang besar dikemudian hari. Terlebih, jika sudah sampai sentra PKL. Dan tanpa disadari Bank Jatim sudah punya e-market.

“Semua itu jaringannya sudah jelas dengan jumlah yang cukup besar. Tiba-tiba anda punya e-payment, e-delivery. Meskipun awalnya cukup berat karena harus membangun sistemnya. Tapi pasti bisa,” ujarnya.

Pasca pertemuan ini, Risma meminta pihak bank untuk berkoordinasi langsung dengan startup Koridor Co-working space dan segera melakukan langkah awal untuk membangun sistemnya.

“Monggo (silahkan) nanti langsung komunikasi dengan mereka. Anak-anak ini adalah anak-anak yang sudah berhasil bukan hanya dari dalam negeri saja tapi dari luar negeri juga,” katanya.

Mendegar hal itu, Direktur Keuangan, Ferdian Timur Satyagraha yang juga menjadi Pgs Dirut Bank Jatim, menyampaikan kesediaannya dalam mendukung program pemerintah kota. Bagi dia, ini adalah gerakan yang bagus dalam mengembangkan start up lokal berbasis Financial Technology (Fintech).

“Kami siap mendukung karena kami bagian dari Kota Surabaya. Kita lebih konsen ke payment sistemnya dengan activity dari start up nya itu sendiri. Secepatnya kita akan bahas time schedulenya nanti kita akan update kepada bu wali,” kata Ferdian seusai audiensi.

Ferdian juga berharap, dari kerjasama ini bisa melahirkan dampak positif di sisi sosial maupun sisi bisnis. Bank Jatim bersedia kontribusi membangun start up lokal agar bisa tumbuh lebih besar.

“Bank jatim juga sudah berubah. Kita bisa fokus di milenial, dan UKM yang berbasis teknologi,” pungkasnya. (JM01)