PGN Perpanjang Kontrak Ophir untuk Perkuat Pasokan Gas di Jawa Timur

0
75
PGN Perpanjang Kontrak Ophir untuk Perkuat Pasokan Gas di Jawa Timur

Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Pertumbuhan ekonomi masyarakat di Jawa Timur yang terus meningkat, membuat PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) harus terus mengembangkan infrastruktur gas bumi, dan meningkatkan sumber energi primer dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi tersebut.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menjelaskan, di Jawa Timur terdapat pusat-pusat industri dan populasi rumah tangga yang cukup padat sehingga pemakaian energi gas bumi cukup tinggi.

“Volume kebutuhan gas Jawa Timur sekitar 150–160 BBtud. Namun pada 2019 pasokan yang bisa kami salurkan baru sekitar 130 BBtud,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (24/2/2020).

Rachmad juga menambahkan, selama ini pasokan gas di Jawa Timur bersumber dari beberapa lapangan KKKS. Sejak 3 tahun terakhir, kondisi lapangan beberapa kali mengalami gangguan dan penurunan secara alamiah, sehingga menyebabkan pasokan gas bumi Jawa Timur terganggu.

“Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gas yang meningkat, PGN memperpanjang pasokan gas di Jawa Timur dengan PT Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty Ltd (Ophir),” terangnya.

Untuk menjaga kebutuhan yang semakin meningkat dan kondisi pasokan yang menurun itu, Ophir akan memperpanjang pasokan gas yang bersumber dari Lapangan Maliwis dengan perjanjian jual beli gas (PJBG) yang telah ditandatangani ada 19 Februari 2019 lalu. Selama ini pasokan PGN di Jawa Timur yang bersumber dari Lapangan Maleo.

“Kerjasama pasokan gas untuk lapangan Maliwis sampai tahun 2023 dengan volume rata-rata sebesar 20 BBtud. Dengan demikian, ketahanan pasokan kebutuhan gas di Jawa Timur untuk sementara waktu dapat terjaga,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Rachmad, untuk mencari solusi kebutuhan gas bumi di Jawa Timur dan untuk meningkatkan ketahanan pasokan gas, pengembangan terminal LNG di Teluk Lamong terus dikebut untuk pemenuhan kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 180 MMscfd pada 2023, serta dapat berkembang untuk memenuhi semua kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 600 MMscfd.

“Pengembangan LNG Teluk Lamong ditargetkan dapat memberikan efisiensi untuk konsumen dan memperluas pelayanan gas bumi. Apalagi terminal energi Teluk Lamong juga bagian dari strategi untuk mendukung tercapainya kemandirian energi nasional,” terang Rachmad.

Dalam menjalankan operasional memasok gas di Jawa Timur, PGN selalu berupaya agar aliran gas tetap bisa stabil. Maka dari itu, terminal LNG juga menjadi solusi sebagai sumber alternatif apabila terjadi kekurangan pasokan.

“Untuk menghindari kondisi shortage atau kekurangan pasokan gas di Jawa Timur, perlu integrasi dan sinkronisasi perencanaan infrastruktur, pasokan dan demand secara mendalam. Penyediaan pasokan gas dari LNG menjadi opsi untuk menjaga reliability dan security pasokan gas di Jawa Timur,” pungkasnya.

Diketahui, saat ini jaringan pipa gas di Jawa Timur untuk menyalurkan gas bumi telah mencapai lebih dari 1.900 Km. (JM01)