Khofifah : Museum dan Galeri Seni SBY–Ani Bisa Jadi Gravitasi Baru bagi Pacitan

0
64
Groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-Ani yang berada di Ploso, Kabupaten Pacitan

Pacitan, JATIMMEDIA.COM – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden RI ke 6, akan memulai pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-Ani di Pacitan. Hal ini dilakukan sebagai bukti kecintaannya dan keluarga pada almarhumah Ani Yudhoyono.

Pembangunan ini ditandai dengan dilakukannya groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-Ani  yang berada di Ploso, Kabupaten Pacitan, Sabtu (22/2/2020)

Museum yang merupakan adalah cita-cita bersama yang sangat ingin diwujudkan, bahkan hingga Ibu Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhir ini, nantinya akan berisi kisah-kisah perjalanan SBY sedari kecil dari sebuah desa di Pacitan hingga akhirnya memimpin Indonesia selama satu dekade.

Kedatangan Gubernur Khofifah disambut para pejabat di Pemkab Pacitan

Termasuk didalamya, kiprah SBY selama di dunia militer hingga tantangan apa saja yang dihadapi oleh SBY selama memimpin Indonesia. Tak ketinggalan juga di Museum dan Galeri Seni SBY-Ani ini juga akan ada karya karya seni dan koleksi seni milik SBY dan Ani Yudhoyono.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam acara groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-Ani ini menilai bahwa museum ini bisa menjadi magnet dan gravitasi baru bagi wisatawan untuk datang ke Pacitan, Jawa Timur.

“Museum ini memberikan pelajaran dan pengalaman bagaimana perjuangan Pak SBY dan Ibu Ani. Museum ini akan menjadi gravitasi baru bagi Pacitan,” katanya seusai acara groundbreaking.

Khofifah juga menjelaskan bahwa Ia dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak juga sudah membicarakan kemungkinan untuk memperlancar akses wisatawan ke Pacitan. Dan meski sudah ada Jalan Lintas Selatan, namun menurut Khofifah, dibutuhkan opsi akses transportasi lainnya misalnya lapangan terbang perintis. Karena bandara perintis akan memudahkan wisatawan yang ingin ke Pacitan dari Surabaya, Malang, Yogya, Solo  maupun Kediri. Sehingga waktu tempuhnya juga akan terpangkas.

“Tentu akan ada keinginan untuk mempermudah akses ke sini. Infrastruktur yang ada mungkin dari Solo, dari Jogja, lebih memungkinan bisa mengakses ke sini.  Nah kemungkinan akan bisa disiapkan lapangan terbang perintis,” tegas Khofifah.

Menurut Khofifah, opsi mendirikan bandara perintis di Pacitan sangat memungkinkan dan diharapkan menjadi pendongkrak koneksitas antar daerah. Sebagaimana yang sudah diterapkan di Bawean dan juga Sumenep.

“Ini sangat memungkinkan, terlebih potensi wisata alam Pacitan juga sangat besar dan indah sekali. Sehingga sekarang butuh disiapkan feasibility studi-nya, karena di sini banyak pegunungan,” tambahnya.

Saat in sudah ada lapangan terbang sub Lanud Iswahyudi dengan panjang runway 800 meter. Artinya, untuk jadi bandara perintis setidaknya dibutuhkan tambahan 800 meter lagi.

“Tetapi tentu saja proses perizinannya harus dikordinasikan baik ke Panglima TNI, KSAU serta kementerian perhubungan,” kata Khofifah.

Sementara SBY dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih pada Khofifah, yang sudah menyempatkan hadir diacara groundbreaking ini.

“Terima kasih bu Khofifah, dan semoga mimpi Ibu Khofifah agar museum ini bisa menginpirasi Pacitan, Jawa Timur dan Indonesia dikabulkan oleh Tuhan YME,” kata SBY. (JM01)