Indonesia Tawarkan Vietnam Investasi di Sektor Perikanan

0
103

Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Dalam pertemuan bilateral antara Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dengan Deputy Minister of Agriculture and Rural Development Vietnam, Hoàng Vn Thng, dijajaki peluang kerja sama Indonesia dan Vietnam di industri pengolahan perikanan. Termasuk kerja sama dalam hal menangani penangkapan ilegal di perairan kedua belah negara.

Susi mengatakan, selama ini nelayan Vietnam merupakan salah satu pelaku illegal fishing di Indonesia. Dan sudah banyak kapal dan nelayan Vietnam yang ditangkap karena melanggar aturan.

Karena itu, lanjut Susi, daripada melakukan kegiatan penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia yang sudah dilarang dan dinyatakan ilegal, lebih baik Vietnam berinvestasi dan mendirikan pabrik di sektor pengolahan di Indonesia.

Sekarang untuk processing (pengolahan) bisa 100% ownership foreigner (kepemilikan asing). Dan di beberapa wilayah bisa dapat tax holiday, insentif bea masuk, custom, dan insentif lainnya. Jadi tidak usah jauh tangkap ikan ke wilayah Indonesia yang bisa menimbulkan masalah. Beli saja pada nelayan Indonesia, proses, kemudian produknya ekspor ke Vietnam,” kata Susi melalui keterangan resmi, Sabtu (13/10/2018).

Berinvestasi dan mendirikan pabrik, masih menurut Susi, telah berhasil dilakukan antara Indonesia dan Thailand. Setelah Thailand menghentikan kegiatan penangkapan di Indonesia dan membeli bahan baku kepada Indonesia, ekspor Indonesia ke Thailand naik hampir 1000%.

Selain itu, hubungan kedua negara juga menjadi lebih baik. Jadi lebih baik kita kerja sama lebih kencang dan makin baik,”lanjutnya.

Susi mencontohkan Jembrana, Bali yang kaya dengan ikan tongkol, lemuru, mackerel, dan berbagai jenis ikan lainnya. Pasalnya dalam sehari ada sekitar 100-150 ton ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jembrana. Tak hanya di Jembrana, beberapa daerah lain di Indonesia juga sangat potensial untuk pengembangan industri perikanan.

Penawaran kerjasama ini merupakan bentuk apresiasi Indonesia atas menurunnya pelanggaran illegal fishing oleh Vietnam beberapa waktu terakhir,” terang Mentri Susi..

Menanggapi penawaran ini, Hoàng Vn Thng menyatakan sepakat dengan Menteri Susi. Menurutnya, beberapa tahun belakangan khususnya tahun ini, pemerintah Vietnam telah memperketat pengawasan terhadap kapal-kapal yang melanggar hukum dan memberi sanksi tegas terhadap pelaku.

Tujuannya untuk mengembangkan industri perikanan yang berkelanjutan. Terlebih lagi karena Vietnam baru saja diberi kartu kuning oleh Uni Eropa karena permasalahan illegal fishing,” terangnya.

Untuk itu, lanjut Thng, Vietnam menyambut baik tawaran kerja sama dari Indonesia. Dan menilai peluang ini dapat dimanfaatkan Vietnam untuk menghasilkan produk perikanan guna memenuhi kebutuhan hidup 100 juta lebih penduduk Vietnam.

Kalau saya kembali ke Vietnam, saya akan diskusikan dengan pengusaha-pengusaha Vietnam di bidang ini. Dan setelah ini, saya akan sampaikan apa yang kita bicarakan ini kepada Menteri kami (Minister of Agriculture and Rural Development of Vietnam),”pungkas Hoàng Vn Thng. (JM02)