Dana Desa Jatim Rp 2,3 Triliun Dipakai untuk BLT Masyarakat Terdampak Covid-19

0
52
Gubernur Khofifah : Dana Desa Jatim Rp 2,3 Triliun Dipakai untuk BLT Masyarakat Terdampak Covid-19

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Dana desa di Jatim sejumlah Rp 2,322 Triliun akan direlokasi untuk bantuan langsung tunai (BLT). Bantuan tersebut akan diberikan kepada 1.286.374 Rumah Tangga Miskin (RTM) yang terdampak Covid-19.

Realokasi tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 6 Tahun 2020 sebagai revisi Permendes 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Permendes tersebut mengatur terkait besaran realokasi dana desa yang dialihkan untuk pembangunan fasilitas kesehatan, hingga BLT untuk masyarakat desa.

Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang mengatakan nantinya setiap keluarga penerima BLT memperoleh bantuan Rp 600 ribu yang dibayarkan untuk tiga bulan, sehingga jumlah yang diterima Rp 1,8 juta. Tahap pertama dana tersebut diupayakan dapat dicairkan sebelum bulan Ramadan.

“BLT diberikan selama tiga bulan. Mulai dari April hingga Juni. Skemanya non tunai atau cashless,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/4/2020).

Khofifah juga menjabarkan, ada sejumlah kriteria rumah tangga yang berhak atas BLT tersebut, dianatarnya; merupakan keluarga miskin non Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), belum mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH), non pra kerja yang kehilangan mata pencaharian, dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis.

“Realokasi dana desa ini merupakan bentuk jaring pengaman sosial masyarakat guna mengurangi dampak ekonomi akibat Covid-19, dimana BLT tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan logistik jelang Ramadan. Tentunya kami berharap BLT ini dapat meringankan beban warga desa yang terdampak covid-19,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Khofifah juga meminta kepada seluruh kepala desa dan pemerintah Kabupaten/Kota dapat segera merampungkan data penerima BLT. Adapun tahapannya adalah basis pendataan di RT/RW yang dilakukan oleh Relawan Desa lawan Covid-19, selanjutnya dibawa ke Musyawarah Desa untuk validasi finalisasi dan penetapan penerima BLT. Data yang sudah ditandatangani Kades tersebut lalu disahkan oleh Bupati/Walikota atau Camat selambatnya 5 hari kerja.

“Aparat desa harus teliti menentukan siapa-siapa yang berhak menerima BLT ini. Jangan sampai ada yang terlewat atau malah double-double dapat bantuannya,” tambah Khofifah. (JM01)